Jumat, 06 April 2012

Pentingnya Membalas SMS

kali ini saya akan mencoba berbagi pengalaman kepada sobat tentang Pentingnya Membalas SMS. Bagi sebagian orang mungkin membalas SMS tidaklah begitu penting, namun bagi si pengirim SMS, balasan dari SMS anda adalah sangat penting.

Pernahkah sobat merasakan bagaimana rasanya jika sobat mengirim SMS kepada sahabat atau teman sobat, namun teman sobat tersebut tidak membalasnya, padahal balasan dari SMS sobat tersebut sangat penting, apa yang sobat rasanya. Pasti terlintas dihati sobat geram atau jengkel terhadapnya, itulah yang aku alami.


Sobat, sebenarnya membalas SMS adalah yang yang sangat mudah untuk kita lakukan, banyak cara yang bisa kita lakukan untuk membalas SMS tersebut, sisakanlah sedikit waktumu untuk membalas SMS dari sahabatmu, ini merupakan pembelajaran singkat yang membawa makna begitu besar bagi diriku sendiri.

Aku menyadari bahwa Pentingnya Membalas SMS adalah hal utama yang aku lakukan. Aku selalu menyempatkan waktu untuk membalas SMS dari sahabatku. Karena aku menyadari bahwa pentingnya balasan SMS dariku untuknya, hal sepele inilah yang selalu aku pegang teguh, aku tidak ingin mengecewakan sahabatku.

Dengan membalas SMS darinya, itu menandakan bahwa Anda telah menghargai waktunya. Aku pernah tidak membalas SMS dari temanku, apa yang aku dapatkan, ternyata ketika aku SMS kepada temanku tersebut dan ternyata dia tidak membalasnya, begitu jengkel hatiku mendapati kejadian ini, namun aku selalu berfikir positif tentang hal itu, mungkin dia sedang tidak ada pulsa atau mungkin ia tidak sedang memegang hp meskipun ia seorang counter pulsa, namun ketika aku berkunjung kerumahnya, ternyata ia sedang meemgang hp dan pulsanya tentu saja banyak, mustahl seorang pemilik counter pulsa tidak memiliki pulsa dihpnya.

Sobat, mulailah dari sekarang untuk menghargai sahabat anda sendiri. Jika mereka mengirimmu pesan singkat (SMS) maka balaslah, dan jika kamu tidak memiliki pulsa, maka pinjamlah hp temanmu hanya untuk sekali sms memberitahukan bahwa kamu tidak memiliki pulsa dan belum sempat membelinya, jangan pernah menyia-nyiakan sahabatmu sendiri. Sedikit saja kamu menghargainya maka ia akan bersenang hati dan menghargaimu pula.

Semoga tulisan singkat ini bisa memberikan sedikit gambaran positif tentang Pentingnya Membalas SMS.

Tersenyumlah !

Tertawa yang wajar itu laksana "balsem" bagi kegalauan dan "salep" bagi kesedihan. Pengaruhnya sangat kuat sekali untuk membuat jiwa bergembira dan hati berbahagia. Bahkan Rasululah Muhamad sendiri sesekali tertawa hingga tampak gerahamnya. Begitulah tertawanya orang-orang yang berakal dan mengerti tentang penyakit jiwa serta pengobatannya.

Tertawa merupakan puncak kebahagiaan, titik tertinggi keceriaan dan ujung dari rasa suka cita. Namun demikian itu adalah tertawa yang tidak berlebihan sebagaimana di katakan dalam pepatah "janganlah engkau banyak tertawa, sebab tertawa itu bisa mematikan hati" jadi tertawalah tapi yang sewajarnya saja.


Orang yang mudah tersenyum dalam menghadapi hidup ini bukan saja bisa membahagiakan diri sendiri tetapi juga bisa membahagiakan orang lain. Jadi jangan sampai kita selalu bermuram durja dan muka masam karena semua itu adalah cermin dari jiwa yang galau dan. Pikiran yang kacau.

Andai saja saya di suruh untuk memilih antara harta yang banyak atau kedudukan yang tinggi dengan jiwa yang tenteram damai dan selalu tersenyum, maka pastilah saya memilih pilihan yang kedua yaitu jiwa yang tenteram dan selalu tersenyum. Sebab apa artinya harta yang banyak bila wajah selalu cemberut? Apa artinya kedudukan yang tinggi bila jiwa selalu merasa cemas? Inggatlah bahwa harta yang banyak serta kedudukan yang tinggi belum tentu bisa membuat hidup menjadi tenteram dan damai.

Senyuman tidak akan ada artinya bila tidak berasal dari hati yang tulus dan ikhlas, jadi selalu berusahalah untuk tersenyum dengan tulus jika bertemu seseorang . bahkan jika anda bertemu dengan orang yang paling anda benci sekalipun anda mesti tersenyum dengan begitu kebencian di antara kalian akan segera sirna dengan sendirinya.

Banyak orang yang tidak mampu melihat indahnya kehidupan ini, meraka hanya membuka matanya untuk mencari uang serta kedudukan belaka. Maka meskipun mereka berjalan dan melewati sebuah taman yang indah, burung-burung yang berkicau dengan riang, serta bunga-bunga yang bermekaran , mereka sama sekali tidak tertarik dengan semua keindahan itu.

Tidak ada yang membuat jiwa dan wajah menjadi demikian murah selain rasa keputusasaan. Maka jika anda menginginkan senyuman , Tersenyumlah terlebih dahulu dan perangilah rasa keputusasaan. Percayalah kesempatan itu selalu terbuka, kesuksesan bisa didapatkan oleh siapapun, asal kita mau berusaha dan berdoa dengan semaksimal mungkin. Karena itu biasakan pikiran anda agar selalu menatap masa depan dengan tenang karena akan ada kebaikan dan harapan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Jika anda merasa bahwa anda di ciptakan hanya untuk meraih hal-hal yang kecil, maka andapun hanya akan medapatkan yang kecil-kecil saja. Tapi sebaliknya bila anda yakin dan percaya bahwa diri anda diciptakan untuk mengapai hal-hal yang besar, maka niscaya anda akan memiliki semangat dan tekad yang besar pula dan dengan semangat dan keyakinan tersebut anda akan bisa mendapatkah hal-hal yang besar.

Setiap kali melihat kesulitan, jiwa seseorang yang tenang dan murah senyum justru akan menikmati kesulitan itu dengan memacu diri untuk mencari ide yang bisa digunakan untuk menyelesaikan kesulitannya. Berbeda dengan jiwa yang tidak tenang dan selalu risau, setiap kali di hapadkan dengan kesulitan maka dia akan segera meningalkannya dan melihat kesulitan tersebut sebagai masalah yang sangat besar dan sangat susah untuk di cari jalan penyelesaiannya.

Sungguh kita sangat butuh dengan senyuman, wajah yang selalu berseri, hati yang lapang, akhlak yang menawan, jiwa yang lembut serta pembawaan yang tidak kasar . sungguh jika kita bisa memiliki sikap dan sifat di atas maka siapapun yang kita kenal akan suka dengan kehadiran kita. Dan mereka yang anda jumpai bisa membuat diri dan jiwa anda menjadi sangat tenang.

#Kevin Alexandro

Take Your First Step

Pada dasarnya motivasi adalah sebuah dorongan, sedangkan pikiran negatif adalah gravitasi. Yang satu mengangkat anda dan yang lainnya menjatuhkan anda. Sayangnya berpikir negatif itu jauh lebih mudah daripada berpikir positif. Tetapi coba renungkan, ?Ketika kita meluncurkan roket ke ruang angkasa, dibutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk meluncurkannya pada sekian ribu kilometer pertama ketimbang kebutuhan bahan bakar untuk menyelesaikan sisa perjalanan menuju bulan.

Begitu anda terbang, mulai naik keatas dan keluar dari kerumunan negatif dibawah, maka pergerakan menuju sisa perjalanan menjadi lebih mudah. Dibutuhkan fokus serta usaha untuk menjauhkan diri dari mereka-mereka yang berpuas diri dengan posisinya saat itu, tetapi begitu anda berhasil menjauhkan diri dari mereka, dengan mudah anda mampu menambah kecepatan bahkan dengan bertambahnya usia sekalipun, sungguh mengasyikkan bukan?

Bagaimana agar termotivasi? Ambil sebuah pena dan tuliskan di selembar kertas setidaknya sepuluh hal yang anda syukuri: Kesehatan anda, pekerjaan anda, pakaian anda, rumah anda, mobil anda, keluarga anda, teman-teman anda, apapun.

Berikutnya, buatlah daftar hal-hal yang anda ingin miliki: Mobil baru, usaha yang berhasil, jabatan yang lebih baik, rumah yang lebih besar, keluarga yang bahagia atau sepatu baru sekalipun. Sekarang coba tanyakan pada diri sendiri:? Apakah yang dapat kulakukan untuk mendapatkan hal-hal yang kuinginkan itu?? Mungkin anda harus membaca buku-buku yang inspirasional, mengikuti seminar-seminar, kursus atau sekolah lagi, atau mengembangkan relasi-relasi baru. Ingatlah bahwa motivasi pada dasarnya adalah sebuah dorongan dan pernyataan bahwa ?kata-kata saja tidak cukup untuk mengubah sesuatu, tapi tindakan-lah yang akan mengubah realita? adalah benar adanya.

Kita semua pernah mengalami enggan mengerjakan sesuatu yang harus kita kerjakan, tetapi dalam proses mengerjakan kita temukan bahwa ternyata tidak sesulit atau seburuk yang kita sangka, tetapi justru mengasyikkan. Semuanya itu dimulai dengan langkah pertama. Pembicara Joe Sabah dengan bijaksana menyimpulkan ?Anda tidak perlu hebat untuk memulai, tetapi anda harus memulai untuk menjadi hebat?. Langkah pertama itu membuat langkah berikutnya terasa mudah dan tiba-tiba anda sudah melesat jauh tinggi.

Jalan Menuju Sukses

Seorang eksekutif muda bertemu dengan seorang guru di sebuah jalan raya.

Ia bertanya, "Guru, yang manakah jalan menuju sukses?"

Sang guru terdiam sejenak. Tanpa mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan.

Eksekutif muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia berseru, "Ha! Ini jalan buntu!" Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan. Ia terpaku kebingungan, "Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru."

Eksekutif muda itu berbalik menemui sang guru untuk menanyakan sekali lagi, "Guru, yang manakah jalan menuju sukses."

Sang guru menunjuk ke arah yang sama.

Eksekutif muda itu berjalan ke arah itu lagi. Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi jalan. Ia merasa dipermainkan.

Dengan penuh amarah ia menemui sang guru, "Guru, aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!"

Akhirnya sang guru berbicara, "Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu."

Renungan : Keberhasilan seringkali tak tampak karena ia bersembunyi di balik kesulitan. Cuma orang-orang yang mampu mendaki "tembok" itulah yang akan menemui keberhasilan.

Apa yang Kita Sombongkan ?

Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.

Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence). Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.

Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.

Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan.

Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan. Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong.

Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala "tampak luar" lainnya. Yang kini kita lihat adalah "tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.

Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri. Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.

Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam.

Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?

Mengejar Bayangan

Seorang anak kecil bercucuran keringat. Ia telah berusaha cukup lama berlari dan terus berlari. Ia ingin mengalahkan sesuatu di depannya, ia ingin melampaui bayangannya sendiri. Namun semakin ia kejar, semakin yang dikejar itu menjauh mendahuluinya. Tak peduli berapa jauh ia mengejar, berapa cepat ia berlari, bayangannya selalu tetap saja berada di depannya, pada hal ia kini sudah kehabisan tenaga.

Akhirnya orangtuanya tahu juga apa yang sedang diperbuat anaknya. Sang ibu dengan penuh kasih memberikan sebuah nasihat yang amat sederhana; "Anakku sayang! Hanya ada satu tindakan sederhana yang perlu engkau perbuat untuk mengalahkan bayanganmu, yakni berjalan menghadap matahari. Karena dengan itu bayanganmu pasti akan berada di belakangmu. Hanya dengan itu engkau menjadi pemenangnya".
----------

  • Anda mungkin pernah atau sedang berusaha sekuat tenaga untuk melampaui suatu 'bayangan' tertentu. Mungkin anda berhadapan dengan problema pekerjaan, studi, atau masalah perkimpoian dan kehidupan rumah tangga.
  • Bila saat itu datang, mari kita berdiri menghadap sang Matahari abadi yang memancar dalam setiap hati.

Cerita Motivasi.

10 Kualitas Pribadi yang Di Sukai Orang

Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bias membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

Positive Thinking
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah- masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

#Kevin Alexandro